Mengungkap Mitos: Vaksinasi Tidak Berhubungan dengan Autisme
Oleh : Rumah Vaksinasi

Anggapan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan autisme telah lama menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Namun, berbagai penelitian ilmiah berskala besar telah membuktikan bahwa klaim ini tidak benar dan tidak berdasar secara ilmiah.
Asal-Usul Mitos Vaksin dan Autisme
Mitos ini berasal dari studi kontroversial yang diterbitkan oleh Andrew Wakefield pada tahun 1998 dalam jurnal The Lancet. Dalam studinya, Wakefield mengklaim bahwa vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) dapat menyebabkan autisme melalui mekanisme peradangan pada usus yang memengaruhi otak.
Namun, penelitian tersebut kemudian terbukti memiliki banyak kecacatan, termasuk:
- Manipulasi data
- Metodologi penelitian yang tidak valid
- Pelanggaran etika medis
Akibatnya, jurnal tersebut ditarik dari publikasi, dan Wakefield dicabut izin praktik medisnya.
Bukti Ilmiah: Tidak Ada Hubungan antara Vaksinasi dan Autisme
Sejak munculnya klaim tersebut, berbagai studi ilmiah telah dilakukan di berbagai negara untuk membuktikan kebenarannya. Hasilnya konsisten: tidak ditemukan hubungan antara vaksinasi dan autisme.
Berikut beberapa hasil penelitian penting:
- Studi di Denmark tahun 2019 terhadap 660.000 anak selama 11 tahun menunjukkan tidak ada hubungan antara vaksin MMR dan autisme, termasuk pada anak-anak dengan riwayat keluarga autisme.
- Data global dari lebih dari 23 juta anak di seluruh dunia menyimpulkan bahwa vaksin MMR aman dan tidak meningkatkan risiko autisme.
Penggunaan thimerosal (pengawet berbasis merkuri) pada beberapa vaksin tidak terbukti menyebabkan autisme. Klaim ini telah diuji selama puluhan tahun oleh berbagai lembaga kesehatan dan tidak menemukan kaitan yang signifikan.
Mengapa Mitos Ini Masih Bertahan?
Salah satu alasan mengapa mitos ini masih diyakini oleh sebagian masyarakat adalah karena gejala autisme mulai terdeteksi pada usia 12–18 bulan, yang bertepatan dengan jadwal pemberian vaksin MMR. Hal ini menciptakan korelasi yang salah, seolah-olah vaksin menjadi penyebab munculnya autisme.
Faktanya, autisme disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, bukan karena vaksinasi.
Pentingnya Vaksinasi untuk Kesehatan Anak dan Masyarakat
Vaksinasi berperan penting dalam melindungi anak-anak dari berbagai penyakit menular seperti campak, gondongan, dan rubella.
Menurunnya tingkat vaksinasi akibat kesalahan informasi dapat menyebabkan:
- Kembalinya wabah penyakit yang sebelumnya berhasil dikendalikan
- Kematian atau komplikasi serius pada anak-anak yang tidak terlindungi
Sebagai masyarakat yang peduli, penting untuk melawan informasi keliru dan mendukung program imunisasi yang terbukti menyelamatkan jutaan jiwa setiap tahun.
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah yang kredibel, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa vaksinasi menyebabkan autisme. Mitos ini telah terbantahkan secara ilmiah, dan tidak seharusnya menjadi penghalang bagi orang tua untuk melindungi anak-anaknya melalui imunisasi.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai vaksinasi yang aman dan terpercaya, silakan kunjungi website rumahvaksinasi.id. Dapatkan informasi, layanan, dan edukasi terbaik untuk kesehatan keluarga Anda.
Sumber Referensi
- Hviid A, Hansen JV, Frisch M, Melbye M. Measles, mumps, rubella vaccination and autism: a nationwide cohort study. Ann Intern Med. 2019;170(8):513-520. doi:10.7326/M18-2101
- Offit PA, Klein NP. The MMR Vaccine and Autism. Annu Rev Virol. 2019;6(1):127-143. doi:10.1146/annurev-virology-092818-015515
- Offit PA, Gerber JS. Vaccines and autism: a tale of shifting hypotheses. Clin Infect Dis. 2011;48(4):456-61. doi:10.1086/596476
`1

Meraih Kebahagiaan Rumah Tangga Melalui Perlindungan Vaksinasi Pra-Nikah
Pernikahan adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup seseorang. Selain persiapan mental dan finansial, kesehatan jasmani juga menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Salah satu cara untuk memastikan kesehatan dan

Checklist Umroh 2024: Wajib Vaksin Meningitis untuk Perlindungan Keluarga
Pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024. Surat edaran ini menetapkan bahwa vaksinasi meningitis meningokokus wajib bagi semua jemaah umrah yang berangkat ke Arab Saudi.

Anak terlindungi dari Flu, Bantu Anak Raih Prestasi di Sekolah
Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk belajar, tetapi juga sebagai tempat yang membentuk karakter, keterampilan, dan nilai-nilai yang penting bagi seorang anak. Karena hal itulah, kesehatan anak harus selalu prima agar maksimal di sekolah.

Ter-update! Rekomendasi Vaksin Pneumonia pada Orang Dewasa
Pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan komplikasi berat, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Di Indonesia, vaksin pneumonia menjadi salah satu langkah preventif penting untuk melindungi masyarakat dewasa dari infeksi

Satu Cara Cegah Kanker Serviks yang Paling Ampuh, Lakukan Vaksinasi HPV Sekarang!
Pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan komplikasi berat, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Di Indonesia, vaksin pneumonia menjadi salah satu langkah preventif penting untuk melindungi masyarakat dewasa dari infeksi

Vaksinasi di Bulan Puasa: Apakah Membatalkan Puasa?
Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, banyak umat Muslim yang masih ragu untuk menjalani vaksinasi saat berpuasa. Pertanyaan yang sering muncul adalah: Apakah vaksinasi membatalkan puasa? Agar lebih jelas, mari kita bahas dari segi hukum Islam dan medis mengenai vaksinasi di bulan puasa.

Vaksinasi Sebelum Mudik: Melindungi Kesehatan Keluarga di Hari Kemenangan
Mudik merupakan tradisi tahunan yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga saat Hari Raya Idul Fitri. Namun, perjalanan panjang dan interaksi dengan banyak orang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit. Oleh karena itu, vaksinasi sebelum mudik menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.