Benarkah Vaksinasi Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak?

Benarkah Vaksinasi Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak?

Oleh : Rumah Vaksinasi

Vaksinasi dikenal sebagai langkah penting dalam melindungi anak dari penyakit infeksi. Namun, manfaat vaksinasi ternyata tidak berhenti di situ. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa imunisasi juga berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik dari sisi fisik, kognitif, hingga prestasi pendidikan.

1. Vaksinasi dan Pertumbuhan Fisik Anak

Anak-anak yang mendapatkan imunisasi lengkap cenderung memiliki status gizi dan pertumbuhan fisik yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak atau belum diimunisasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa kejadian stunting, underweight, dan wasting lebih banyak ditemukan pada anak tanpa imunisasi lengkap.

Di Indonesia, riset menunjukkan bahwa anak tanpa imunisasi lengkap memiliki risiko tiga kali lebih besar mengalami gangguan tumbuh kembang. Penyakit infeksi seperti campak, pneumonia, dan diare dapat mengganggu penyerapan nutrisi akibat seringnya anak jatuh sakit. Akumulasi infeksi ini menghambat pertumbuhan optimal, sehingga vaksinasi menjadi perlindungan penting terhadap malnutrisi dan gangguan pertumbuhan.

2. Vaksinasi dan Perkembangan Kognitif

Infeksi berulang pada masa kanak-kanak dapat berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan belajar anak. Penyakit seperti campak, cacar air, gondongan, dan pneumonia bisa menyebabkan anak sering absen sekolah, kehilangan momen penting dalam proses belajar, bahkan mengalami gangguan neurologis.

Studi global menyatakan bahwa anak-anak yang mendapat vaksin campak, Hib, dan vaksinasi dasar lengkap memiliki skor tes kognitif lebih tinggi, mencakup kemampuan bahasa, matematika, dan membaca. Mereka juga cenderung menyelesaikan pendidikan formal dengan tingkat kehadiran sekolah yang lebih baik.

3. Vaksinasi dan Prestasi Pendidikan Anak

Dampak jangka panjang dari vaksinasi terlihat pula dalam prestasi akademik. Anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap memiliki peluang lebih tinggi untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung pada usia sekolah dasar.

Beberapa studi mencatat bahwa vaksinasi dapat meningkatkan capaian belajar sebesar 6–12% dibandingkan anak yang tidak diimunisasi. Selain mencegah ketidakhadiran karena sakit, vaksinasi juga mencegah komplikasi neurologis yang dapat mengganggu proses belajar anak.

4. Mekanisme Pengaruh Vaksinasi terhadap Tumbuh Kembang

Vaksinasi bekerja dengan menstimulasi sistem imun anak agar membentuk perlindungan terhadap penyakit tertentu. Anak yang tidak divaksin lebih rentan terhadap infeksi berat seperti tetanus, polio, dan pneumonia yang bisa menyebabkan:

  • Gangguan pertumbuhan
  • Kecacatan fisik
  • Kerusakan saraf otak

Dengan perlindungan yang diberikan vaksin, anak memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat, aktif, dan berkembang optimal, baik secara fisik maupun intelektual.

Kesimpulan

Vaksinasi bukan hanya aman, tetapi juga terbukti membawa dampak positif pada tumbuh kembang anak. Anak yang mendapatkan imunisasi lengkap memiliki:

  • Pertumbuhan fisik yang lebih baik
  • Perkembangan kognitif yang lebih optimal
  • Prestasi pendidikan yang lebih tinggi

Vaksinasi adalah bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan anak yang sehat, cerdas, dan produktif.

Demi tumbuh kembang yang cemerlang, yuk lengkapi vaksinasi si kecil di rumahvaksinasi.id — pusat imunisasi terpercaya untuk buah hati ayah dan bunda.

Sumber Referensi

  1. Talbird SE, et al. Impact of routine childhood immunization in reducing vaccine-preventable diseases in the United States. Pediatrics. 2022;150(3):e2021056013. doi:10.1542/peds.2021-056013.

  2. Bloom DE, Canning D, Shenoy ES. The effect of vaccination on children’s physical and cognitive development in the Philippines. Appl Econ. 2012;44(21):2777-2783. doi:10.1080/00036846.2011.566203.
  3. Hooker BS, Miller NZ. Analysis of health outcomes in vaccinated and unvaccinated children: developmental delays, asthma, ear infections and gastrointestinal disorders. SAGE Open Med. 2020;8:2050312120925344. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7268563/

`1

Tinggalkan Balasan